Nov 8, 2011

~Kisah Budak Kaca Mata~


سبحان الله وبحمده, سبحان الله العظيم

Ditanya tentang perubahan
Ditagih sebuah nasihat

Maaf
Bukan aku tidak mahu menasihati
Tapi selayaknya aku dinasihati

Atau, mungkin ini masa yang sesuai
Untuk sebuah perubahan
Perubahan yang mesti

Ikhtilat

Bukan kamu, tapi aku
Kerana kita tidak cukup kenal
Tidak adil untuk aku menghakimi kamu

Cukup aku jadi watak dalam bicara ini

Kalau dulu tunduk-tunduk
Kalau dulu malu-malu
Kalau dulu lapik-lapik
Kalau dulu jaga-jaga
Kalau dulu elak-elak

Kalau dulu ...

Dan kalau sekarang aku masih seperti dulu.



Terima kasih untuk pertanyaan itu.
Tapi maaf, aku tidak mampu.
Dan aku juga butuhkan nasihat.



Rindu aku yang dulu;
budak kaca mata,
kain biru, lengan cekak, tudung labuh.

3 comments:

INTAN said...

masa-masa silam..
saat mendung dan terang..
adalah rakan paling jujur menghadapi masa depan~

=)

masih belum terlambat, bukan?

nuramiliaz said...

so true indeed!
“Memories of the past remains in the past but as you make new memories in the present and walk towards the future, the past is still simply, the best. ~Mark Aaron A.Corrales”


nak segan ngan intan, bleh? ^^

Anonymous said...

budak kaca mata,
puisimu membuat mataku berkaca-kaca,

terima kasih atas puisi berharga,
daripada aku insan tanpa kaca mata.

2008-2011